Kompetensi :
Menghitung harga pokok produk
Indikator :
1.
Menjelaskan
fungsi dan pengertian akuntansi biaya sebagai alat untuk menyajikan informasi
biaya bagi manajemen.
2. Menghitung harga pokok produksi,
harga pokok penjualan dan membuat laporan rugi laba
- Akuntansi Manajemen dan Akuntansi Keuangan.
Ditinjau dari segi sasaran
pemakai informasi Akuntansi, akuntansi dapat dikelompokkan menjadi 2 :
- Akuntansi manajemen
- Akuntansi Keuangan.
Persamaan :
1.
Keduanya merupakan system pengolahan informasi
yang menghasilkan informasi keuangan.
2.
Keduanya berfungsi sebagai penyedia informasi
keuangan yang bermanfaat bagi seseorang
untuk pengambilan keputusan.
Akuntansi manajemen menyajikan informasi yang
lebih dititikberatkan untuk memenuhi kebutuhan informasi pihak internal
organisasi.
Akuntansi keuangan menyajikan informasi yang
lebih dititikberatkan untuk memenuhi kebutuhan informasi pihak eksternal
organisasi.
Perbedaan pokok antara Akuntansi Keuangan
dan Akuntansi Manajemen terletak pada :
|
Akuntansi Keuangan
|
Akuntansi Manajemen
|
Pemakai Utama
|
Para manajer puncak dan pihak luar perusahaan
|
Para manajer dari berbagai jenjang organisasi
|
Lingkup informasi
|
Perusahaan secara keseluruhan
|
Bagian perusahaan
|
Fokus
informasi
|
Berorientasi pada masa yang lalu
|
Beroorientasi masa yang akan datang
|
Rentang waktu
|
Kurang fleksibel. Biasanya mencakup jangka waktu kuartalan,
tengah tahunan, tahuan
|
Fleksibel, bervariasi dari harian , mingguan, bulanan,
bahkan dapat mencakup periode sepuluh tahun
|
Kriteria bagi Infomasi
|
Dibatasi oleh prinsip akuntasi berterima umum atau yang
lazim. Sesuai yang dibuat Ikatan Akuntansi Indonesia dan Badan Pelaksana
Pasar Modal (Bapepam)
|
Tidak ada batasan , kecuali manfaat yang dapat diperoleh
oleh manajemen dari informasi dibandingkan dengan pengorbanan untuk
memperoleh informasi tersebut.
|
Disiplin sumber
|
Ilmu Ekonomi : yang mengatur prinsip-prinsip yang
membimbing pengambil keputusan dalam menggunakan sumber-sumber yang langka
|
Ilmu ekonomi dan psikologi social yang membimbing perilaku
manusia dalam organisasi
|
Isi laporan
|
Laporan berupa ringkasan mengenai perusahaan sebagai
keseluruhan
|
Laporan bersifat rinci mengenai bagian dari perusahaan
|
Sifat informasi
|
Ketepatan informasi merupakan hal yang penting
|
Unsure taksiran dalam informasi adalah besar
|
Informasi adalah data, fakta atau
persepsi yang telah diolah dalam suatu system sehingga bermanfaat (mempunyai
nilai) bagi pemakainya.
Informasi
secara
garis besar dibagi dua yaitu
informasi kuantitatif dan informasi non kuantitatif. Informasi akuntansi
merupakan salah satu bagian dari informasin kuantitatif yang bersifat keuangan.
Informasi tersebut umumnya dibutuhkan oleh suatu organisasi sebagai dasar
pengambilan keputusan.
Pemakai informasi :
- Pihak internal organisasi
- Pihak eksternal organisasi
Contoh penggunaan informasi akuntansi bagi
masing-masing pemakai informasi :
Pemakai
informasi
|
Penggunaan
Informasi Akuntansi
|
Manajemen
|
Penyusunan anggaran
|
Investor
|
Perubahan atau penarikan modal
|
Kreditur
|
Perpanjangan kontrak kredit
|
Pemerintah (misal : Direktorat Jendral Pajak)
|
Pembuktian kebenaran penghitungan dan pembayaran pajak
|
Calon Investor
|
Keputusan investasi modal
|
Calon Kreditur
|
Persetujuan pemberian kredit
|
B. Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya :
Untuk memahami Akuntansi
Biaya kita harus tahu akuntansi baik artian umum maupun pelaksanaannya.
Akuntansi adalah suatu sistem
pencatatan, peringkasan, pengalokasian dan pelaporan dari transaksi keuangan
suatu organisasi bisnis. Dengan artian tersebut bisa diketahui bahwa kegiatan
akuntansi meliputi :
- pencatatan transaksi keuangan
- peringkasan trnsaksi keuangan
- alokasi transaksi keuangan
- pelaporan dari transaksi keuangan
Akuntansi Biaya mempunyai artian suatu
sistem pencatatan, penggolongan, peringkasan dan penyajian biaya pembuatan dan
penjualan produk atau jasa , dengan cara-cara tertentu, serta penafsiran
terhadapnya.
Objek kegiatan akuntansi biaya adalah biaya.
Proses pencatatan, penggolongan, peringkasan
dan penyajian , serta penafsiran informasi biaya adalah tergantung untuk siapa
proses tersebut ditujukan. Proses akuntansi biaya dapat ditujukan untuk
memenuhi kebutuhan pemakai luar perusahaan.
Dalam hal ini proses akuntansi biaya harus memperhatikan karakteristik
akuntansi keuangan. Dengan demikian akuntansi biaya merupakan bagian dari
akuntansi keuangan.
Proses akuntansi biaya dapat ditujukan pula
untuk memenuhi kebutuhan pemakai dalam perusahaan. Dalam hal ini akuntansi
biaya memperhatikan karakteristik akuntansi manajemen. Dengan demikian
akuntansi biaya merupakan bagian dari akuntansi manajemen.
Tujuan Akuntansi Biaya :
- Penentuan Harga Pokok (kos) Produk atau Jasa
- Perencaanaan dan Pengendalian Biaya
- Pengambilan Keputusan Bisnis
Ad.
1. Penentuan Harga Pokok produk atau Jasa
Harga pokok produk atau jasa merupakan
akumulasi dari biaya-biaya yang dibebankan pada produk atau jasa yang
dihasilkan oleh perusahaan.
Dalam penentuan harga pokok produk atau jasa,
akuntansi biaya merupakan bagian dari akuntansi keuangan. Penentuan harga pokok
produk atau jasa digunakan untuk penghitungan laba atau rugi perusahaan yang
dilaporkan kepada pihak eksternal perusahaan.
Informasi mengenai harga pokok produk atau
jasa menjadi dasar bagi manajemen dalam perngambilan keputusan harga jual
produk atau jasa yang bersangkutan. Oleh karena itu , akuntansi biaya dalam hal
ini merupakan bagian dari akuntansi manajemen.
Ad.2.
Perencanaan dan Pengendalian
Biaya.
Perencanaan biaya berkaitan dengan
pengambilan keputusan manajemen mengenai penggunaan sumber-sumber ekonomik pada
masa yang akan datang. Akuntansi Biaya menyajikan informasi biaya yang
mencakup biaya masa lalu dan biaya ang akan datang. Informasi yang dihasilkan
akuntansi biaya menjadi dasar bagi manajemen untuk menyusun perencanaan biaya.
Pengendalian biaya pada dasarnya
merupakan serangkaian kegiatan monitoring dan evaluasi secara terus menerus,
serta komparasi antara realisasi dengan anggaran biaya. Akuntansi Biaya
menyajikan informasi mengenai rencana dan realisasi biaya dengan penekanan pada
selisih (penyimpangan) realisasi biaya dari rencana yang telah ditentukan.
Ad.3.
Pengambilan Keputusan Bisnis.
Pengambilan keputusan berkaitan dengan
pemilihan berbagai alternative tindakan. Dalam hal ini, manajemen memerlukan
informasi biaya yang relevan untuk dasar pengembilan keputusan bisnis.
C. Fungsi Pokok Manajemen
Manajemen adalah sekelompok
orang yang bertanggungjawab terhadap pengelolaan suatu satuan usaha
(perusahaan). Tugas pokok manajemen adalah mengolah input (antara lain
berupa uang, bahan, peralatan,dan manusia) menjadi output (berupa produk
atau jasa) yang dapat mengahasilkan nilai tambah bagi perusahaan.
Fungsi manajemen meliputi:
- Fungsi Perencanaan (Planning), berkaitan dengan penetapan tujuan dan sasaran organisasi serta penentuan strategi dan kebijakan untuk mencapai tujuan yang dimaksud, yang diimplementasikan dalam bentuk rencana-rencana kegiatan serta rencana penggunaan sumber-sumber ekonomik yang dinyatakan dengan satuan moneter (anggaran) dalam jangka pendek dan jangka panjang.
- Fungsi Pengorganisasian(Organizing) , berkaitan dengan pemilihan dan penciptaan sumber ekonomik yang diolah menjadi sumber ekonomik baru sehingga menghasilkan nilai tambah.
- Fungsi Pengarahan (Actuating), berkaitan dengan penciptaan komunikasi untuk mengkoordinir dan memotivisir setiap satuan kegiatan yang terlibat dalam perusahaan untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
- Fungsi Pengendalian (Contolling), berkaitan dengan proses monitoring dan evaluasi secara kontinyu terhadap rencana yang telah ditetapkan dengan realisasi penggunaan sumber-sumber ekonomik.
Ayat Al Qur’an yang
terkait dengan materi di atas :
Hai orang-orang
yang beriman, apabila kamu bermu`amalah tidak secara tunai untuk waktu yang
ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya. Dan hendaklah seorang penulis di
antara kamu menuliskannya dengan benar. Dan janganlah penulis enggan
menuliskannya sebagaimana Allah telah mengajarkannya, maka hendaklah ia
menulis, dan hendaklah orang yang berhutang itu mengimlakkan (apa yang akan
ditulis itu), dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya, dan janganlah ia
mengurangi sedikitpun daripada hutangnya. Jika yang berhutang itu orang yang
lemah akalnya atau lemah (keadaannya) atau dia sendiri tidak mampu
mengimlakkan, maka hendaklah walinya mengimlakkan dengan jujur. Dan persaksikanlah
dengan dua orang saksi dari orang-orang lelaki diantaramu). Jika tak ada dua
orang lelaki, maka (boleh) seorang lelaki dan dua orang perempuan dari
saksi-saksi yang kamu ridhai, supaya jika seorang lupa maka seorang lagi
mengingatkannya. Janganlah saksi-saksi itu enggan (memberi keterangan) apabila
mereka dipanggil; dan janganlah kamu jemu menulis hutang itu, baik kecil maupun
besar sampai batas waktu membayarnya. Yang demikian itu, lebih adil di sisi
Allah dan lebih dapat menguatkan persaksian dan lebih dekat kepada tidak
(menimbulkan) keraguanmu, (Tulislah mu`amalahmu itu), kecuali jika mu`amalah
itu perdagangan tunai yang kamu jalankan di antara kamu, maka tak ada dosa bagi
kamu, (jika) kamu tidak menulisnya. Dan persaksikanlah apabila kamu berjual beli;
dan janganlah penulis dan saksi saling sulit-menyulitkan. Jika kamu lakukan
(yang demikian), maka sesungguhnya hal itu adalah suatu kefasikan pada dirimu.
Dan bertakwalah kepada Allah; Allah mengajarmu; dan Allah Maha Mengetahui
segala sesuatu. (Q.S. Albaqarah 282)
Jika kamu dalam
perjalanan (dan bermu`amalah tidak secara tunai) sedang kamu tidak memperoleh
seorang penulis, maka hendaklah ada barang tanggungan yang dipegang (oleh yang
berpiutang). Akan tetapi jika sebagian kamu mempercayai sebagian yang lain,
maka hendaklah yang dipercayai itu menunaikan amanatnya (hutangnya) dan
hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya; dan janganlah kamu (para saksi)
menyembunyikan persaksian. Dan barangsiapa yang menyembunyikannya, maka
sesungguhnya ia adalah orang yang berdosa hatinya; dan Allah Maha Mengetahui
apa yang kamu kerjakan. (Q.S. Albaqarah;283)
D.
Pengertian Kos, Biaya , Penggolongan, dan aliran Kos dalam perusahaan
Manufaktur serta Penggunaan Beberapa Istilah
Kerancuan
pengertian cost (biaya) dan expense (beban).
Menurut
Suwardjono karakteristik yang melekat pada istilah cost sebagai berikut :
1.
Cost merupakan
pengukur (a measurement) dalam unit
moneter suatu sumber ekonomik yang
digunkan atau dikorbankan untuk tujuan tertentu.
2.
Cost dinyatakan dalam unit moneter khususnya dalam kerangka akuntansi sebagai
penyedia informasi kuantitatif.
3.
Pengukuran
cost selalu dihubungkan dengan suatu
fokus atau objek atau dengan tujuan atau pusat perhatian. Focus atau objek ini
dikenal secara teknis sebagai cost object. Cost
object dapat berupa produk , departemen , proyek kegiatan atau sesuatu yang
komponen pembentukannya perlu diukur secara moneter agar pihak yang
berkepentingan dapat memperoleh informasi mengenai size dan relationship yang
bermakna.
4.
Secara
fisik, kesatuan usaha menguasai dan mengelola sumber ekonomi yang disebut
aktiva. Secara Akuntansi , sumber ekonomik dan perubahannya direpresentasi
dalam unit moneter. Unit moneter disini adalah hasil pengukuran yang ditentukan
pada saat transasksi pemerolehan sumber ekonomik tersebut dan didasarkan pada
harga pertukaran.
5.
Sebagai
dasar pengukuran , cost tidak
mempunyai konotasi sebagai sesuatu hal yang
negative mengurangi). Cost harus
dihubungkan dengan sesuatu yang menjadi pusat perhatian. Suatu (objek misalnya
produk, fasilitas, jasa, kegiatan atau proyek) yang menjadi pusat perhatian
harus diidentifikasi sehingga cost akan memiliki nilai informasi.
Pengertian cost dalam konteks akuntansi sebagai penyedia informasi adalah
hasil pengukuran dalam unit moneter suatu objek dan cost tercipta karena adanya
kejadian ekonomik dalam suatu unit organisasi. Kos bersifat generik dan tidak berkonotasi sebagai pengurang
(bersifat negative).
Expense secara semantik
dalam bahasa Indonesia adalah sesuatu yang berkonotasi sebagai pengurang yang
harus dikorbankan untuk memperoleh tujuan akhir. Dalam suatu perusahaan ,tujuan
akhir (berupa pendapatan yaitu alioran masuk barang dan jasa yang akhirnya
mendatangkan laba) dan untuk memperoleh pendapatan perusahaan harus menyerahkan
produk atau jasa sebagai biaya .
Pengertan expense
(biaya) adalah jasa atau manfaat suatu sumber ekonomik yang telah digunakan
atau dikeluarkan dalam rangka menciptakan pendapatan yang merupakan tujuan
setiap unit usaha.
Contoh :
Perusahaan membeli bahan baku secara tunai
untuk proses produksi sebesar Rp 2.000.000,- maka pengeluaran sebesar Rp
2.000.000,- merupakan kos perolehan bahan baku. Jika dari kos perolehan bahan
baku sebesar Rp 2.000.000,- tersebut telah dikorbankan sebear Rp 1.000.000,-
untuk proses pembuatan produk jadi, maka dapat dikatakan kos bahan baku sebesar
Rp 1.000.000,-. Untuk menyelesaikan proses produksi ditambahkan kos tenaga
kerja dan kos biaya overhead pabrik misal sebesar Rp 1.500.000,-, maka dapat
dihitung kos produk sebesar Rp 2.500.000,-
.
Harga pokok adalah penggunaan berbagai sumber ekonomi
yang digunakan untuk menghasilkan produk atau memperoleh aktiva .
Misal : untuk menghasilkan produk disebut harga pokok produksi; untuk memperoleh mesin atau
kendaraan disebut harga pokok mesin atau kendaraan.
Istilah biaya dapat pula digunakan untuk menyebutkan harga
pokok produksi dari barang yang laku dijual (harga pokok penjualan) dan
alokasi harga pokok aktiva tetap setiap periode (tahun) selama umur kegunaan
aktiva tetap disebut depresiasi aktiva tetap.
Penjualan atau pendapatan adalah nilai satuan uang
dari penjualan produk atau penjualan jasa (pendapatan).
Laba adalah penjualan lebih besar dari biaya atau
harga pokok penjualan.
Rugi adalah penjualan/pendapatan lebih kecil dari
biaya.
Rugi (losses)adalah penggunaan sumber ekonomi
yang tidak mengahasilkan pendapatan.
E.
Klasifikasi Kos
Tehnik penyajian informasi biaya berpedoman pada konsep “different
classification of cost for different purposes “ artinya
tujuan penggunaan informasi biaya yang berbeda diperlukan klasifikasi biaya
yang berbeda pula.
DASAR KLASIFIKASI
|
NAMA KOS
|
Fungsi kegiatan
perusahaan yang utama
|
Produksi
Pemasaran
Administrasi &Umum
Keuangan
|
Pengaruh perubahan volume kegiatan (produksi aatau
penjualan) terhadap kos
|
Variabel
Tetap
Semi Variabel
Semi fixed
|
Pengaruh
pengambilan keputusan terhadap kos
|
Relevan
Tidak relevan
|
Periode penentuan kos
|
Masa lalu
Masa yang akan datang
|
Periode pembebanan kos terhadap pendapatan
|
Produk
Periode
|
Hubungan biaya
dengan obyek
|
Kos Langsung (direct cost)
Kos Tidak langsung (indirect cost)
|
Dapat atau
tidaknya biaya dikendalikan
|
Terkendalikan (controllable)
Tidak terkendalikan (uncontrollable)
|
Atas dasar
jangka waktu manfaatnya
|
Pengeluaran modal (capital expenditure)
Pengeluaran pendapatan (revenue expenditure)
|
Klasifikasi Biaya Berdasarkan Fungsi Kegiatan Utama
Perusahaan :
1. Kos produksi
adalah kos yang berkaitan dengan proses
pengolahan bahan baku menjadi produk selesai yang siap dijual.
Kos produksi dikelompokkaan menjadi 3 :
- Kos Bahan
- Kos Tenaga Kerja
- Kos Overhead Pabrik
Kos bahan adalah nilai dari
penggunaan bahan yang diolah menjadi produk selesai.
Bahan baku merupakan bahan yang
dapat diidentifikasikan dengan produk yang dihasilkan, nilainya relative besar
dan umumnya sifat bahan baku masih melekat pada produk yang dihasilkan.
Bahan pembantu berfungsi sebagai
pembantu atau pelengkap dalam pengolahan bahan
baku menjadi produk selesai, dan nilainya relative kecil.
Kos bahan baku adalah nilai uang dari
bahan baku yang digunakan dalam proses produksi.
Kos bahan pembantu adalah nilai uang
dari bahan pembantu yang digunakan dalam proses produksi.
Kos Tenaga Kerja
adalah upah dari tenaga yang mengerjakan proses produksi.
Kos Tenaga Kerja langsung adalah kos untuk tenaga kerja yang mengerjakan pengolahan bahan baku
menjadi produk selesai secara langsung.
Kos Tenaga Kerja Tidak Langsung adalah kos untuk tenaga kerja yang mengerjakan pengolahan bahan baku
menjadi produk selesai secara tidak langsung.
Biaya Overhead pabrik adalah semua komponen kos produksi
selain kos bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung.
Kos Overhead Pabrik
terdiri dari : kos bahan pembantu, kos tenaga kerja tidak langsung, kos
penyusutan aktiva tetap, kos asuransi bangunan pabrik, biaya reparasi dan
pemeliharaan aktiva tetap pabri, kos listrik pabrik.
Jumlah
kos bahan baku dan kos tenaga kerja langsung disebut Cost Utama (prime Cost),
yaitu kos yang secara langsung
berpengaruh terhadap jumlah produk.
Jumlah
Cost tenaga kerja langsung kos overhead pabrik disebut Cost Konversi (Conversion
Cost), yaitu kos yang dibutuhkan untuk mengolah bahan menjadi
produk selesai.
2. Kos Pemasaran adalah semua kos yang berkaitan dengan kegiatan
mulai dari memperkenalkan produk sampai penagihan hasil penjualan produk.
3. Kos Administrasi dan Umum adalah kos yang berkaitan dengan fungsi
pelayanan administrative dan umum.
4. Kos Keuangan adalah kos yang berkaitan dengan fungsi penyediaan dana.
Klasifikasi Kos
Berdasarkan Pengaruh Perubahan Volume Kegiatan Terhadap Kos :
1. Kos Variabel adalah kos yang totalnya berubah secara sebanding
dengan perubahan volume kegiatan. Contoh : kos bahan baku, kos tenaga kerja
langsung, penyusutan aktiva tetap yang dihitung berdasarkan total unit
produksi, kos komisi yang ditentukan berdasarkan persentase tertentu dari
volume penjualan.
2. Kos Tetap merupakan kos yang dalam jarak kapasitas tertentu
totalnya tetap meskipun terjadi perubahan volume kegiatan . Contoh : penyusutan aktiva tetap yang
dihitung dengan metode garis lurus, gaji karyawan kantor yang dibayar secara
periodick
3.
Kos semi variabel adalah kos yang
totalnya berubah dengan adanya perubahan volume kegiatan secara tidak
proporsional.
4.
Kos semifixed adalah kos yang tetap untuk tingkat volume kegiatan
tertentu dan berubah dengan jumlah yang konstan pada volume produksi tertentu.
Klasifikasi Kos Berdasarkan Periode Penentuan Kos :
1.
Kos masa lalu yaitu kos yang telah terjadi pada masa lalu.
2.
Kos masa yang akan datang adalah kos yang diperkirakan akan terjadi pada masa yang
akan datang.
Klasifikasi Kos Berdasarkan Pengaruh Pengambilan Keputusan
Terhadap Kos :
1.
Kos Relevan adalah kos yang jumlahnya
dipengaruhi oleh pemilihan alternative tindakan. Contoh : kos bahan baku produk
merupakan kos relevan dalam pengambilan keputusan memproduksi sendiri produk
yang bersangkutan aatau membelinya dari pihak di luar perusahaan.
2.
Kos Tidak Relevan yaitu kos yang tidak
berpengaruh oleh pemilihan alternative tindakan. Contoh : penyusutan aktiva
tetap.
Klasifikasi Kos Berdasarkan Periode Pembebanan Kos
Terhadap Pendapatan :
1.
Kos Produk merupakan kos yang secara
langsung dapat diidentifikasikan dengan produk yang dihasilkan. Contoh : kos
bahan baku, kos tenaga kerja langsung.
2.
Kos Periode adalah kos yang tidak secara
langsung berkaitan dengan produk yang
dihasilkan, umumnya langsung dibebankan sebagai kos pada periode terjadinya kos
yang bersangkutan.
Klasifikasi Kos Berdasarkan Obyek :
1.
Kos langsung adalah kos yang dapat diidentifikasikan ke suatu obyek kos tertentu,
sebab kos tersebut hanya dikeluarkan untuk manfaat obyek kos itu sendiri
.. Contoh : Kos produksi langsung terdiri dari kos bahan baku
dan kos tenaga kerja langsung.
2.
Kos tidak langsung adalah kos yang
manfaatnya tidak dapat diidentifikasikan langsung dengan obyek tertentu. Contoh : semua kos departemen pembantu.
Klasifikasi Kos Berdasarkan Dapat Atau Tidaknya Kos
Dikendalikan :
1.
Kos terkendalikan adalah kos yang dapat
dikendalikan atau dipengaruhi oleh keputusan manajer departemen tempat
terjadinya kos yang bersangkutan. Contoh: kos bahan baku, kos tenaga kerja langsung pada Departemen
produksi.
2.
Kos tidak terkendalikan adalah kos yang
tidak dapat dipengaruhi oleh keputusan manajer departemen tempat kos yang
bersangkutan dibebankan.
Klasifikasi Kos Berdasarkan Jangka Waktu Manfaatnya
Pengeluaran modal adalah kos yang mempunyai manfaat
lebih dari satu periode akuntansi . Contoh : pengeluaran untuk pembelian aktiva
tetap, untuk promosi bear-besaran, pengeluaran untyuk riset dan pengembangan.
Pengeluaran pendapatan adalah kos yang hanya mempunyai
manfaat dalam periode akuntansi terjadinya pengeluaran tersebut. Contoh : biaya
iklan, kos telex dan kos tenaga kerja.
E.
Metode Pengumpulan Kos Produksi.
1. Metode
harga pokok (kos) pesanan / job order
cost method yaitu kos produksi dikumpulkan untuk pesanan tertentu dan kos
produksi per satuan produk yang dihasilkan untuk memenuhi peanan tersebut
dihitung dengan cara membagi total biaya produksi untuk pesanan tersebut dengan
jumlah satuan produk dalam pesanan yang bersangkutan.
2. Metode
harga pokok (kos) proses / process cost method yaitu kos produksi
dikumpulkan untuk periode teretentu dan kos produksi per satuan produk yang
dihasilkan dalam periode tersebut dihitung dengan cara membagi total kos
produksi untuk periode tersebut dengan jumlah satuan produk yang dihasilkan dalam
periode yang bersangkutan.
F.
Metode Penentuan Kos Produksi.
1.
Full costing merupakan metode penentuan
kos produksi yang memperhitungkan semua unsur kos produksi kedalam kos produksi
, yang terdiri dari kos bahan baku, kos tenaga kerja langsung dan kos overhead
pabrik, baik yang berperilaku variable maupun
tetap.
Kos bahan baku xxx
Kos tenaga kerja langsung xxx
Kos overhead
pabrik variable xxx
Kos overhead pabrik tetap xxx
---------
Kos / harga pokok produksi xxxx
2. Variable costing
merupakan metode penentuan kos produksi yang hanya memperhitungkan biaya produksi
yang berlaku variable ke dalam kos produksi, yang terdiri dari biaya bahan
nbaku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik variable.
Biaya bahan baku xxx
Biaya tenaga kerja langsung xxx
Biaya overhead pabrik variable xxx
---------
Kos / harga pokok produksi xxxx
PT. “X”
SKEDUL
HARGA POKOK PRODUKSI
BULAN ……………………
PERSEDIAAN BAHAN
BAKU AWAL RP 35.000……
PEMBELIAN
BAHAN BAKU (BERSIH):
PEMBELIAN BAHAN BAKU = RP …500.000….
ONGKOS ANGKUT
PEMBELIAN = RP …50.000……….
-------------------
+
RP …550.000……….
POTONGAN
PEMBELIAN RP 25.000……………
RETUR
PEMBELIAN RP 15.000……………
------------------- (
RP 40.000………….)
-------------------
PEMBELIAN BAHAN BAKU BERSIH
RP 510000…
------------------
BAHAN BAKU YANG
TERSEDIA DIPAKAI
RP 545.000…
PERSEDIAAN BAHAN
BAKU AKHIR
(RP 20000 )
-------------------
BIAYA BAHAN
BAKU YANG DIPAKAI DALAM RP 525.000.
PROSES
PRODUKSI
BIAYA
TENAGA KERJA LANGSUNG RP…500.000.
BIAYA
OVERHEAD PABRIK
RP…250.000.
------------------
TOTAL
BIAYA PRODUKSI
RP1.275.000.
PERSEDIAAN BARANG DALAM PROSES AWAL RP 500.000
-----------------
RP1.775.000
PERSEDIAAN BARANG DALAM PROSES AKHIR (RP 300.000.)
-----------------
HARGA POKOK PRODUKSI
RP1.475.000.
PT “X”
SKEDUL HARGA POKOK PENJUALAN
BULAN……………………
PERSEDIAAN PRODUK
JADI AWAL
RP …………….
HARGA POKOK
PRODUKSI
RP…………….
-------------------
HARGA
POKOK PRODUK YANG TERSEDIA UNTUK DIJUAL
RP ……………..
PERSEDIAAN PRODUK
JADI AKHIR
(RP …………...)
-------------------
HARGA POKOK PENJUALAN
RP…………….
PT “X”
SKEDUL
LAPORAN RUGI/LABA
BULAN…………………….
PENJUALAN
RP ………..
POTONGAN
PENJUALAN
(RP……….)
-----------------
PENJUALAN
BERSIH
RP …………
HARGA POKOK
PENJUALAN
(RP …………)
----------------
LABA KOTOR
RP ………….
BIAYA-BIAYA
OPERASI :
BIAYA PEMASARAN RP
………….
BIAYA
ADM.&UMUM RP
…………
-----------------
(RP………)
----------------
LABA BERSIH
OPERASI
RP…………
G.
Kesimpulan
Akuntansi menyajikan informasi keuangan yang pada
dasarnya berupa informasi mengenai aktiva, pendapatan dan biaya. Informasin
yang disajikan akuntansi pada umumnya sebagian besar berupa informasi mengenai
biaya. Pengguna informasi meliputi pihak internal dan eksternal. Tujuan
akuntansi biaya adalah untuk penentuan harga pokok produk atau jasa,
perencanaan dan pengendalian biaya serta pengambilan keputusan bisnis. Teknik
penyajian informasi biaya berpedoman pada konsep Dfferent classification of costs for different pupose.
H.
Bacaan
- Mardiasmo, Akuntansi Biaya , Andi Offset Yogyakarta
- Mulyadi, Akuntansi Biaya, UPP STIM YKPN Yogyakarta
- Supriyono, Akuntansi Biaya, BPFE Yogyakarta
Contoh soal :
Data berikut ini
diambil dari catatan PT”FARISNA” selama bulan Maret 2008:
Persediaan
|
Per 1 Maret 2008
|
Per 31 Maret 2008
|
Bahan baku
Produk Dalam
Proses
|
Rp 300.000,-
Rp 500.000,-
|
Rp 250.000,-
Rp 200.000,-
|
Data yang lain :
Pembelian bahan baku Rp 1.000.000,-
Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp 1.500.000,-
Biaya Overhead pabrik Rp 1.400.000,-
Diminta :
- Membuat Laporaaan Harga Pokok Produksi
- Hitunglah harga pokok produksi per satuan, apabila jumlah produksi PT FARISNA” selama bulan Maret 2008 sebanyak 500 satuan :
Jawab :
1.
PT”FARISNA”
LAPORAN HARGA POKOK PRODUKSI
PERIODE BULAN Maret 2008
Persediaan bahan baku awal
Rp 300.000,-
Pembelian bahan baku
Rp 1.000.000,-
-----------------
Bahan baku siap diproses
Rp 1.300.000,-
Persediaan bahan baku akhir
(Rp 250.000,-)
-----------------
Biaya bahan baku Rp
1.050.000,-
Biaya tenaga kerja langsung
Rp 1.500.000,-
Biaya overhead pabrik
Rp 1.400.000,-
------------------
Biaya Produksi bulan Maret 2008
Rp 3.950.000,-
Persediaan produk dalam proses awal
Rp 500.000,-
-----------------
Rp
4.450.000,-
Persediaan Produk dalam proses akhir
(Rp 200.000,-)
-----------------
Harga Pokok Produksi
Rp 4.250.000,-
2. Rp 4.250.000,-
Harga pokok produksi per satuan = -------------------
500
= Rp 8.500,-
Latihan soal :
1.
Neraca
saldo per 31 Maret 2009 dari PT “PUTRA” menunjukkan informasi sebagai berikut :
Penjualan Rp 3.000.000,- Potongan penjualan Rp 200.000,-
Pembelian Rp 500.000,- Biaya angkut
pembelian Rp 50.000,-
Upah langsung Rp 500.000,- Retur pembelian Rp 10.000,-
Reparasi mesin
Rp 60.000,- Listrik,air
pabrik Rp 40.000,-
Asuransi mesin
Rp 70.000,- Supllies
pabrik Rp 8.000,-
Depresiasi mesin
Rp 80.000,- Depr. gedung
pabrik Rp 50.000,-
Gaji pemasaran
Rp 100.000,- Biaya bahan
penolong Rp 20.000,-
Biaya Iklan Rp 50.000,- Gaji
Administrasi Rp 200.000,-
Informasi tambahan :
Keterangan
|
1 Maret 2009
|
31 Maret 2009
|
Produk jadi
|
Rp 100.000,-
|
Rp 150.000,-
|
Barang dalam proses
|
Rp 160.000,-
|
Rp 100.000,-
|
Bahan baku
|
Rp 200.000,-
|
Rp 70.000,-
|
Diminta :
1.
Hitunglah jumlah pemakaian bahan baku
2.
Hitunglah total biaya overhead pabrik
3.
Hitunglah total biaya produksi
4.
Hitunglah harga pokok produksi
5.
Hitunglah harga pokok penjualan
6.
Buatlah laporan rugi dan laba